..Reciprocal TeacHing..
Model Pembelajaran Reciprocal Teaching yang pertama kali dikembangkan oleh Anne Marrie
Polinscar dan Anne Brown merupakan suatu model pembelajaran yang digunakan
untuk meningkatkan pemahaman terhadap suatu topik, dalam pembelajaran ini guru
serta peserta didik memegang peranan penting pada tahap pembahasan tentang
suatu topik (teks).
Palinscar
and Brown (1984) used the term reciprocal
teaching to refer to a set of learning condition in which children “first
experience a particular set of cognitive activities in the presence of experts,
and only gradually come to perform these functions by themselves” (Barak
Rosenshine, 1993: 3).
Reciprocal
teaching merupakan satu pendekatan terhadap
pengajaran peserta didik akan strategi-strategi belajar. Reciprocal teaching adalah pendekatan konstruktivis atau metode
pengajaran yang berdasarkan prinsip-prinsip pengajuan pertanyaan, yang mana
keterampilan-keterampilan metakognitif diajarkan melalui pengajaran langsung
dan pemodelan oleh guru untuk memperbaiki kinerja membaca peserta didik yang
pemahaman membacanya rendah. Dalam pembelajaran harus memperhatikan tiga hal,
yaitu bagaimana peserta didik belajar, mengingat, berpikir, dan memotivasi diri
(Muh. As’ad, 2012: 16).
Menurut Palinscar dan Brown (dalam Muh. As’ad, 2012:
17-18) setidaknya terdapat empat strategi dasar yang terlibat dalam proses
pengajaran reciprocal yaitu,
melakukan klarifikasi, membuat prediksi, bertanya dan membuat kesimpulan.
Adapun penjelasan untuk masing-masing strategi adalah sebagai berikut:
a) Membuat
rangkuman (Summarizing)
Dalam membuat
rangkuman dibutuhkan kemampuan untuk dapat membedakan hal-hal yang penting dan
hal yang tidak penting. Untuk tahap ini, tentu sudah jelas sekali yang paling
sederhana adalah meminta peserta didik untuk membuat ikhtisar dari proses
pembelajaran yang berlangsung beserta hasilnya dengan menggunakan bahasa
sendiri.
b) Bertanya
(Questioning)
Strategi
bertanya ini digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi sejauh mana pemahaman
pembaca terhadap bahan bacaan. Pembaca dalam hal ini peserta didik mengajukan
pertanyaan-pertanyaan pada dirinya sendiri, teknik ini seperti sebuah proses
metakognitif. Dari uraian tersebut jelas bahwa pada tahap ini peserta didik
bertanya pada dirinya sendiri untuk melakukan kroscek tentang apa yang sudah
diperolehnya dari proses belajar dan apa yang belum dikuasainya dari
keseluruhan konsep yang diajarkan oleh gurunya. Jadi guru mengajarkan peserta
didik untuk bertanya pada dirinya sendiri.
c) Klarifikasi
(Clarifying)
Klarifikasi
dilakukan setelah bahan teks bacaan diberikan, ini dapat berupa teks mengenai
konsep yang ingin diajarkan sekaligus berisi soal yang harus diselesaikan.
Sesuai dengan teorinya pada tahap ini, peserta didik diminta untuk mencerna
makna dari kata-kata atau kalimat-kalimat yang tidak familier. Maka dibuat
pertanyaan apakah mereka mengerti arti kata atau konsep baru dalam teks tersebut.
d) Prediksi
(Predicting)
Pada
tahap ini pembaca dalam hal ini peserta didik diajak untuk melibatkan
pengetahuan yang sudah diperolehnya dahulu untuk digabungkan dengan informasi
yang diperoleh dari teks yang dibaca untuk kemudian digunakan dalam mengimajinasikan
kemungkinan yang akan terjadi berdasar atas gabungan informasi yang sudah
dimilikinya.
Pada dasarnya
pembelajaran reciprocal menekankan
pada peserta didik untuk bekerja dalam suatu kelompok yang dibentuk sedemikian
hingga agar setiap anggotanya dapat berkomunikasi dengan nyaman dalam
menyampaikan pendapat ataupun bertanya dalam rangka bertukar pengalaman
keberhasilan belajar satu dengan lainnya. Salah satu dasar dari pembelajaran reciprocal ini adalah teori Vygotsky
yaitu dialog dalam suatu interaksi sosial sebagai dasar pokok dalam proses
pembentukan pengetahuan. Menurut beliau berpikir keras dan mendiskusikan hasil
pemikirannya dapat membantu proses klarifikasi dan revisi dalam berpikir pada
saat belajar.
Menurut Ann Brown (dalam Pujianti, 1982), pada
pembelajaran reciprocal teaching kepada
para peserta didik diajarkan empat strategi pemahaman mandiri yang spesifik
yaitu sebagai berikut:
“(1) mempelajari materi yang ditugaskan oleh
guru secara mandiri, kemudian peserta didik merangkum/meringkas materi
tersebut, (2) Selanjutnya membuat pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang
diringkas, yang mana pertanyaan tersebut diharapkan mampu mengungkap atas
materi yang bersangkutan, (3) Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan
kembali isi materi tersebut kepada pihak lain, (4) Dapat memprediksi
kemungkinan pengembangan materi yang dipelajarinya, sehingga peserta didik
dapat mempertanggung jawabkan isi materi tersebut”.
Post a Comment